Senin, 25 April 2011

Pandangan terhadap Wajah UN kita??

Oemar:
(UN) merupakan istilah bagi penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Berbagai polemik yang berkepanjangan mengenai Ujian Nasional di Indonesia tampak baik bagi demokrasi di negeri ini. Tapi satu hal yang jangan terlupa bahwa siswa peserta UN jangan sampai dibuat ragu atau takut tentang kepastian Ujian Nasional sebagai sarana untuk mengukur kemampuan mereka di bangku sekolahnya.

Walaupun UN mengundang pro dan kontra tapi hendaknya tetap di jalur yang semestinya, karena bagaimana pun para siswa terutama siswa SMA / MA adalah para calon Agent of Change yang akan berperan untuk membawa perubahan-perubahan konstruktif bagi negeri ini. Oleh karena itu agar keraguan berkurang di kalangan dunia kependidikan, kami dari Tim Ujian Nasional mencoba menyampaikan beberapa hal yang dipandang penting terutama dalam hal dalam kebijakan UN 2011 yang tentunya diharapkan dapat menjadi bekal bagi para siswa agar mereka cukup persiapan dalam menghadapi Ujian Nasional 2011.Untuk kemajuan Bangsa Indonesia khususnya di bidang Pendidikan banyak situs/web/blog diciptakan.

Mediknas mewanti-wanti tentang kecurangan peserta/lembaga/orang yang melakukan tindakan yang menodai kejujuran. Modus yang sering dipakai di tingkat bawah adalah mengambil link dengan lembaga pembocor/link- tim 'siluman' yang menyediakan jasa 'bocoran'. Di tingkat sekolah pernah diteliti adanya konpirasi antara tim guru-kepala sekolah dengan diam-diam membuka dengan rapi. Tahun ini dengan paket bayak 5 paket tentu ini akan mudah-mudahan menghambat usaha-usaha curang. Bagaimanapun juga ini semua upaya untuk membuat mutu terjaga bahwa yang benar-benar bermutu akan lulus dan dipertanggung jawabkan.

Lebih jelasnya modus-modus yang dapat dianggap berpeluang dilakukan adalah:


Analisa: 1. Menyontek itu hal yang paling gampang dilakukan siswa saat UN. Pengawas yang ketat akan menutup ruang ini. Pengawas yang longgar atau dipesan 'longgar' akan meningkatkan peran contek. Masalahnya tahun ini dengan paket banyak, kemungkinan 20 orang dalam 1 ruang kemungkinan teman max 3 dalam paket yang sama. Jika pihak lain yang 'menggelontor' contekan ini pasti ada 'pembobolan/bocoran ' dari orang ke III.
2. Merubah rapor sangat berat sama dengan ' kerja 2x" karena terlanjur raport sudah paten, yang perlu dimainkan adalah nilai ujian sekolah (US/UAM). Modus ini biasanya adanya grade antara siswa level rendah dan tinggi hampir/relative. Karena mengejar Rapor 40%+US 60%=40%-nya Nilai Akhir, maka beda anak pinter dan kurang pinter beda tipis. Karena jika dibiarkan apa adanya terutama nilai UN pasti banyak yang rontok. Dongkrak nilai US biasanya dengan strategi nilai asli 'dibikin' dulu. Urusan barang bukti koreksi biasanya sudah hilang/dihilangkan jika harus dibuktikan sekolah kebakaran jenggot. 3. Ini permainan tingkat tinggi,pemesanyya bisa personal karena kedekatan atau dipesan big mafia untuk keperluan tertentu. Lalu klo sudah begitu bagaimana mutu UN kita?? kita belum siap jujur.(diolah dari berbagai sumber.admin)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar